Sunday, October 14, 2018

SEJARAH EKOLOGI

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos (rumah) dan logos (ilmu). Istilah ekologi diperkenalkan oleh Ernst Haecckel (1866) dengan pengertian: Ekologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari seluk beluk ekonomi alam, sesuatu kajian mengenai hubungan anorganik serta lingkungan organik di sekitarnya yang kemudian pengertian ini diperluas, yang umumnya tertera dalam berbagai kamus dan ensiklopedia, menjadi kajian mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu Ekologi ini berkembang sekitar tahun 1800-an. Ekologi ini sangat berhubungan erat dengan beberapa faktor, yaitu: habitat, relung, adaptasi, evolusi, konsep relung atau niche, suksesiprimer, faktor pembatas.
Ekologi terbagi menjadi 3 apabila dilihat dari variasi produktifitasnya yaitu ekologi laut tropis, ekologi laut subtropis dan ekologi laut kutub. Negara kita sendiri Indonesia adalah termasuk kedalam ekologi laut tropis yang mendapat sinar matahari sepanjang tahun sehingga menyebabkan mengalami 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Keadaan yang sedemikian ternyata memberi keuntungan karena produktifitas konstan terjadi sepanjang tahun. Berbeda dengan laut subtropics yang hanya mengalami produktifitas tinggi pada musim semi. Apalagi laut kutub yang masa produktifitasnya pendek disebabkan oleh sedikitnya cahaya yang diterima pada daerah ini.
Ekologi laut tropis erat hubungannya dengan lingkungan hidup bahari. Di bagian dunia yang memiliki iklim tropis, matahari bersinar terus-menerus sepanjang tahun (hanya ada dua musim: hujan dan kemarau), yang mengakibatkan produksi fitoplankton berada pada kondisi optimal dan konstan sepanjang tahun. Pada lingkungan hidup bahari Laut merupakan penghubung, bagian bumi yang merupakan sumber bahan makanan untuk melengkapi bahan makanan dari daratan juga sumber mineral, energy fosil (minyakbumi) yang banyak didapatkan dilepas pantai, sumber energi tidal dan memiliki keanekaragaram yang sangat tinggi, khususnya dilaut tropik: terumbu karang, mangrove.

No comments:
Write komentar