Ekologi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu oikos (rumah) dan logos (ilmu). Istilah ekologi diperkenalkan oleh Ernst
Haecckel (1866) dengan pengertian: Ekologi adalah disiplin ilmu yang
mempelajari seluk beluk ekonomi alam, sesuatu kajian mengenai hubungan
anorganik serta lingkungan organik di sekitarnya yang kemudian pengertian ini
diperluas, yang umumnya tertera dalam berbagai kamus dan ensiklopedia, menjadi
kajian mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ilmu Ekologi ini berkembang sekitar tahun 1800-an. Ekologi ini
sangat berhubungan erat dengan beberapa faktor, yaitu: habitat, relung, adaptasi,
evolusi, konsep relung atau niche, suksesiprimer, faktor pembatas.
Ekologi terbagi menjadi 3 apabila
dilihat dari variasi produktifitasnya yaitu ekologi laut tropis, ekologi laut
subtropis dan ekologi laut kutub. Negara kita sendiri Indonesia adalah termasuk
kedalam ekologi laut tropis yang mendapat sinar matahari sepanjang tahun
sehingga menyebabkan mengalami 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Keadaan yang sedemikian ternyata memberi keuntungan karena produktifitas
konstan terjadi sepanjang tahun. Berbeda dengan laut subtropics yang hanya
mengalami produktifitas tinggi pada musim semi. Apalagi laut kutub yang masa
produktifitasnya pendek disebabkan oleh sedikitnya cahaya yang diterima pada
daerah ini.
Ekologi laut tropis erat hubungannya
dengan lingkungan hidup bahari. Di bagian dunia yang memiliki iklim tropis,
matahari bersinar terus-menerus sepanjang tahun (hanya ada dua musim: hujan dan
kemarau), yang mengakibatkan produksi fitoplankton berada pada kondisi optimal
dan konstan sepanjang tahun. Pada lingkungan hidup bahari Laut merupakan
penghubung, bagian bumi yang merupakan sumber bahan makanan untuk melengkapi
bahan makanan dari daratan juga sumber mineral, energy fosil (minyakbumi) yang
banyak didapatkan dilepas pantai, sumber energi tidal dan memiliki
keanekaragaram yang sangat tinggi, khususnya dilaut tropik: terumbu karang,
mangrove.
No comments:
Write komentar