Kata Biologiku - Di tahun 2011 sampai 2016, para ahli
paleontologi gabungan Internasional berhasil menemukan belasan fosil monster
laut yang diperkirakan berusia lebih dari 520 juta tahun di Buen Formation of
Sirius Passet, Greenland Utara. Tak hanya satu, mereka menemukan 15 fosil otak
dari predator laut yang bernama Kerygmachela kierkegaardi. Binatang buas ini
berbentuk oval dan memiliki organ panjang semacam tanduk di kepalanya. Ia juga
punya 11 pasang sirip di setiap sisi dan ekor yang kurus. Bagi dunia sains,
susunan anatomi yang dimiliki K. kierkegaardi sebenarnya bukan hal baru. Namun,
tidak dengan otaknya.
Berdasarkan temuan yang dipublikasikan dalam jurnal
Nature Communications, Jumat (9/3/2018), ahli paleontologi yang berbasis di
Inggris, Jakob Vinther berkata bahwa panjang otaknya bisa mencapai 10 inci atau
25 sentimeter. Kalau otak vertebrata seperti manusia terbagi menjadi tiga
bagian, maka otak fosil predator ini hanya memiliki satu bagian. "Ini berarti
otak hewan di masa lalu tidak sekompleks otak manusia atau hewan arthropoda
seperti laba-laba, lobster, dan kupu-kupu yang memiliki tiga bagian," kata
Vinther dilansir Live Science, Kamis (15/3/2018). Ilustrasi ini menunjukkan
otak Kerygmachela kierkegaard (kiri) di samping salah satu foto fosilnya
(kanan). Ilustrasi ini menunjukkan otak Kerygmachela kierkegaard (kiri) di
samping salah satu foto fosilnya (kanan). Temuan otak dengan satu bagian adalah
sesuatu yang sangat penting. Apalagi sebelumnya para ilmuwan menduga bahwa
nenek moyang semua vertebrata ( ikan, amfibi, reptil, unggas, dan mamalia) dan
arthropoda memiliki tiga bagian otak. Berdasarkan hasil analisis anatomi, otak
K. kierkegaardi membantu menginervasi atau mendistribusikan saraf ke mata besar
dan organ di dahinya untuk berburu mangsa. Makhluk yang sudah punah ini
menggunakan 11 pasang lipatan siripnya untuk berenang menembus air dan berburu.
"Matanya yang besar berguna juga untuk menyoroti
evolusi arthropoda," ujar ahli paleontologi dari Korea Polar Research
Institute, Tae-Yoon Park, yang tergabung dalam penelitian. "Matanya ini
ada di antara mata yang sangat simple seperti dimiliki oleh cacing beludru dan
beruang air, dengan mata arthropoda yang begitu kompleks," kata Vinther.
Berdasar temuan ini, para peneliti berhasil mengungkap seperti apa anatomi
makhluk purba di masa lalu. Selain otak, para peneliti juga menemukan bahwa
hewan ini punya sistem saraf yang jauh lebih banyak dibanding hewan saat ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fosil Otak Monster Laut Ini Ungkap Evolusi Makin Kompleks",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fosil Otak Monster Laut Ini Ungkap Evolusi Makin Kompleks",
No comments:
Write komentar