Kata Biologiku - Empati,
kemampuan untuk berbagi dan memahami orang lain bukan diturunkan secara genetik
oleh leluhur kita. Studi yang pernah dilakukan mengenai genetik dasar empati,
hanya menemukan 10 persen variasi gen yang terkait dengan welas asih dan
pemahaman soal akan kondisi emosional seseorang. Artinya memiliki rasa empati
merupakan hasil bentukan yang berdasarkan pada faktor sosial, seperti pola asuh
dan lingkungan. Baca juga : Kekurangan Hormon Cinta Bikin Hati Kurang Empati
Untuk mencapai konklusi tersebut, tim dari Universitas Cambrige bekerja dengan
perusahan genetika 23andMe untuk mengambil sampel DNA dari 46.000 orang dan
meminta mereka untuk melengkapi kuisioner untuk mengukur tingkat empati yang dikenal
dengan Empathy quotient (EQ). Mereka kemudian membandingkan data genetik dengan
skor EQ untuk menentukan seberapa besar keterkaitan empati dengan gen.
"Ini merupakan langkah penting untuk memahami bagaimana gen berperan dalam
membentuk empati seseorang. Termasuk juga memahami faktor non-genetik lain yang
mempengaruhi empati," kata Varun Warrier, peneliti dari Universitas
Cambrige yang memimpin penelitian ini. Meski sudah berhasil menunjukkan peran
gen pada rasa empati namun tim peneliti mengakui belum dapat mengidentifikasi
secara spesifik gen mana yang terlibat menciptakakan empati tersebut. Baca juga
: Memahami Empati dan Mengapa Manusia Membutuhkannya Selain itu ada beberapa
hal lain yang peneliti temukan dari studi itu. Mereka menemukan bahwa perempuan
rata-rata lebih berempati daripada pria. Namun mereka tidak menemukan dasar
genetik untuk perbedaan tersebut. Dan mereka juga menemukan bahwa varian
genetik yang terkait dengan tingkat empati yang lebih rendah juga dikaitkan
dengan risiko autisme yang lebih tinggi. "Langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan sampel yang lebih besar untuk menjawab temuan ini, dan juga untuk
menentukan jalur biologis yang tepat terkait dengan perbedaan empati pada
setiap individu," kata Thomas Bourgeon, peneliti yang juga terlibat dalam
studi ini. Termasuk juga membantu kita memahami orang-orang dengan autisme yang
harus berjuang untuk membayangkan pemikiran dan perasaan orang lain. Penelitian
ini dipublikasikan dalam jurnal Translational Psychiatry.
Artikel
ini telah tayang di Kompas.com
dengan judul "Rasa Empati Manusia Dibentuk, Bukan Diturunkan secara
Genetik",
No comments:
Write komentar