Kepastian ini
diungkapkan Rektor IAIN Palangkaraya Ibnu Elmi AS Pelu, yang secara
resmi mengaku telah menerima informasi tersebut
dari Netherlands-Indonesia Consortium for Muslim-Christian Relations
(NICMR).
“Diterimanya IAIN Palangkaraya sebagai
salah satu anggota penting NICMR menandakan kepercayaan pihak
universitas dunia terhadap keseriusan dan potensi IAIN Palangkaraya
dalam bidang riset dan kerjasama internasional,” ujar Ibnu Pelu kepada
Tribunkalteng.com, Jumat (23/3/2018).
Dia membeberkan trik yang menjadi alasan
IAIN Palangkaraya dapat menyejajarkan diri dengan peruguran tinggi lain
di dunia internasional. Salah satunya, program riset kolaboratif
internasional antara IAIN Palangkaraya dan Radboud University, Belanda
pada 2017.
Ketika itu, tema Interreligious Relations
among Different Religious Communities in Central Kalimantan dianggap
sebagai salah satu rujukan yang mendasari semangat kebersamaan dalam
keberagaman beragama dan keyakinan.
Pada program riset kolaboratif tersebut,
Prof Frans Wijsen, dekan Faculty of Philosophy, Theology and Religious
Studies, Radboud University, yang sekaligus juga sebagai Ketua Dewan
Pengawas NICMR, hadir ke Palangkaraya selama seminggu
Ketua ICR IAIN Palangka Raya 2016-2017
Asep Iqbal, mengungkapkan NICMR beranggotakan beberapa lembaga
pendidikan tinggi dan lembaga non-pemerintah di Belanda dan Indonesia
seperti Protestan Theological University Amsterdam-Groningen, Nijmegen
Institute for Mission Studies Radboud University, UIN Yogyakarta, dan
Center for Religious and Cross-Cultural Studies UGM yang berpusat di
Amsterdam, Belanda dan Yogyakarta, Indonesia,
NICMR merupakan konsorsium internasional
yang penting dalam peningkatan hubungan antar agama melalui penelitian,
konfrensi internasional, edukasi masyarakat dan kajian akademik di
bidang relasi antara agama, khususnya Islam dan Kristen.
“Keanggotan IAIN Palangkaraya di NICMR
diharapkan akan mendorong semua pihak untuk terus meningkatkan kualitas
kerjasama riset di level regional dan internasional sebagai langkah
strategis menuju universitas kelas dunia (world class university),”
timpal Ibnu Elmi.
No comments:
Write komentar